PENDAHULUAN
Latar Belakang
Agar si kecil bisa mencapai dan melewati perkembangannya dengan normal,
perlu diberikan stimulasi yang tepat sesuai usianya.Idealnya, perkembangan motorik kasar dan halus si kecil akan diamati setiap berkunjung ke dokter spesialis anak dengan melakukan beberapa tes; apakah anak sudah bisa melakukan suatu gerakan A, misal. Dengan begitu, ketika ada keterlambatan, dokter langsung dapat mengintervensi dan memberi saran pada orang tua.
Bab 2
PEMBAHASAN
Berikutnya, perkembangan anak usia 1 tahun 5 bulan hampir sama dengan anak usia 1 tahun 6 bulan, yaitu anak harus sudah bisa berjalan dengan
baik dan berjalan mundur. Yang patut diwaspadai berbeda, di usia 1 tahun 5 bulan, bila si kecil belum dapat berlari masih dianggap normal. Namun ketika menginjak 1 tahun 6 bulan masih juga belum bisa berlari, maka perkembangannya dinyatakan terlambat. Soalnya, 75-90 persen anak usia itu sudah bisa berlari. Lain hal bila belum bisa berjalan naik tangga atau menendang bola overhead, masih dianggap normal Kemampuan anak 1 tahun 7 bulan masih mirip dengan usia 1 tahun 6 bulan. Anak harus sudah berjalan mundur, berjalan dengan baik, dan dapat berdiri kembali dari posisi membungkuk. Bila semua itu belum bisa, maka perkembangannya terlambat. Juga hati-hati kalau anak belum bisa berlari dan berjalan menaiki tangga di usia 1 tahun 8 bulan karena 95 persen anak sudah bisa. Menurut Ika, ketidakmampuan ini sering berkaitan dengan pola asuh yang terlalu overprotective dari orang tua. Misal, karena bentuk tangga yang curam membuat orang tua melarang si kecil naik-turun tangga. Belum lagi kerapnya orang tua melarang dengan cara menakut-nakuti, "Awas, lo, Dek, kalau naik tangga, Adek nanti bisa jatuh !" Akhirnya anak tak punya keberanian hingga ia pun tak punya pengalaman dan keterampilan untuk berjalan menaiki tangga. "Sebaiknya beri kesempatan pada anak. Tentu dengan cara mendampinginya. Kalau tidak, kapan anak terampil?" Selanjutnya, di usia 1 tahun 9 bulan, perkembangan anak dinyatakan terlambat bila belum dapat lari, berjalan dengan baik dan berjalan mundur. "Biasanya orang tua jarang menyuruh anak untuk berjalan mundur. Tapi untuk mengetahui perkembangannya, coba lakukan tes itu sekarang juga," bilang Ika. Perkembangan anak hingga usia 1 tahun 10 bulan dan 2 tahun belum berbeda jauh dengan sebelumnya. Hanya di usia ini, bila anak belum bisa berjalan menaiki tangga, sudah dianggap telat. Jadi ketika di mal, bilang Ika, anak 1 tahun 10 bulan sebenarnya sudah bisa naik tangga sendiri. "Tapi yang dimaksud bukan tangga berjalan, lo." Yang patut diwaspadai, bila anak usia ini, terutama anak laki-laki, belum bisa menendang bola. Tapi jangan khawatir bila ia belum bisa melompat atau melempar bola overhead karena masih dianggap normal. NAIK TANGGA Setelah menginjak usia 2 tahun, Denver melihat perkembangan anak tiap 3 bulan sekali. Dari usia 2 tahun, 2 tahun 3 bulan hingga usia 2 tahun 6 bulan, anak mestinya sudah bisa menendang bola ke depan, naik tangga dan berlari. Orang tua perlu waspada bila anak belum bisa melompat ke atas dan melempar bola overhead. Beberapa anak malah bisa melompat lebar dan berdiri di atas satu kaki selama satu detik. Itu sebab, jika di usia 2 tahun 9 bulan, si kecil belum bisa berjalan naik tangga, melompat ke atas dan belum bisa melempar bola overhead, maka perkembangan motorik kasarnya dikatakan terlambat. Tak demikian halnya bila ia belum bisa melompat lebar dan berdiri di kaki satu selama 3 detik, masih dalam batas normal, kok! Beberapa anak akan bisa melakukan, bila diminta berdiri di atas satu kaki selama 3 detik. Bilang saja, "Ayo, Dek, berdiri kayak bangau!" Nah, perkembangan anak ini hampir sama saja dengan anak usia 3 tahun. Hanya hati-hati kalau ia belum bisa berdiri di atas satu kaki selama 1 detik.
BAb 3
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Tes yang umum dilakukan untuk memantau perkembangan motorik adalah tes Denver. Tes ini membagi perkembangan anak jadi empat, yaitu perkembangan personal sosial, perkembangan bahasa, serta perkembangan motorik kasar dan motorik halus adaptif. Perkembangan bayi akan diamati setiap 1 bulan sekali. Sedangkan balita, atau tepatnya setelah anak menginjak usia 2 tahun ke atas, cukup 3 bulan sekali.
Tes denver ini, semacam checklist untuk mempermudah pemantauan akan perkembangan anak.
"Kalau misalnya anak terlambat, kita harus tahu pasti, bagian mana yang terlambat. Apakah perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa atau personal sosialnya." Bila sudah diketahui, misal, "O, anak ini hanya perkembangan motoriknya saja yang terganggu, yang lain sesuai." Maka terapinya akan ditekankan ke situ. Namun, jangan buru-buru menganggap si kecil mengalami kelainan, karena siapa tahu yang jadi penyebab justru kurangnya stimulasi. Itu sebab, bila terjadi keterlambatan, kita harus tahu persis penyebabnya. "Tak heran seorang psikolog akan bertanya bagaimana pola pengasuhan orang tua terhadap anaknya. Bukan tak mungkin orang tua yang overprotective akan membuat anak sulit berkembang. Kalau ini masalahnya, jelas orang tuanya yang perlu diterapi. Harus di beri penjelasan tentang dan cara-cara melakukan stimulasi pada anak."
Tapi kalau semua perkembangan anak terlambat, dari perkembangan bahasa, personal sosial, motorik kasar dan halusnya, maka anak dinyatakan mengalami retardasi mental/keterbelakangan mental. Misal, anak usia 3 tahun namun kemampuan motorik halus, kasar, termasuk berbahasa dan sosialnya, masih setara dengan anak usia 1 tahun 8 bulan.
Yang jelas, bila masalahnya berhubungan dengan motorik kasar, anak akan menjalani fisioterapi. Sedangkan jika masalahnya pada motorik halus, ia akan menjalani terapi okupasi. Untuk keterlambatan bahasa, tentu anak akan menjalani terapi wicara, dan sebagainya.
Nah, seperti apa perkembangan motorik kasar dan halus si batita? Yuk, kita, simak bersama di bawah ini, merunut tes Denver yang sudah dimodifikasi. Selanjutnya, amati apakah perkembangan si kecil sudah sesuai. Jangan lupa, beri stimulus agar ia bisa mencapai tahap-tahap perkembangan yang harus dilaluinya. Tentunya dilakukan sambil bermain.
sumber: http://www.mail-archive.com/idakrisnashow@yahoogroups.com/msg17699.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar